17 Agustus 2010

| Posted in , , | Posted on 00.02

adalah hari ini.



tidak kah kau muak dengan tanah yang kau pijak ini?
tanah yang sudah penuh dengan darah saudara kau sendiri.
saudara yang kau ambil jatah makannya, kau curi uangnya, kau curi harga dirinya.

lalu kau, kau yang memakai trotoar sebagai tempat berputarnya roda motormu.
kau yang menerobos lampu merah karena kau rasa tanggung jalanan masih kosong.
anda, anda yang bernama perusahaan parkir yang ternyata mengambil kembalian ku bernilai Rp 500 rupiah bbrapa kali dgn alasan tak ada uang kecil.
namun ketika suatu hari kuminta apa yang anda utangkan, anda anggap aku ini hanya pembohong kecil yang mencari peruntungan.

lalu apa kabar kamu yang menggunakan jalur transjakarta sedangkan kamu tau itu bukan hak mu?terserah kamu itu pejabat yang mau rapat dikejar2 jadwal yang super duper padat.

KORUPTOR KALIAN SEMUA!

kalian tau arti korupsi kan?
kalian tau mengambil hak orang lain itu korupsi?

lalu di satu momen kalian berteriak tentang adili koruptor.
kalian seharusnya mengadili diri kalian sendiri!

KALIAN SEMUA KORUPTOR!!

kalian semua koruptor
hanya kesempatan saja yang berbeda diantara kalian.
ada yang punya kesempatan menghilankan jejak uang bertriliyun rupiah.
ada yang hanya sekedar menembus lampu merah.

DAN BAHKAN KALIAN MASIH MAMPU BERALASAN!

berhentilah.
tolong berhentilah.
berhenti menjadi sok jagoan.

"saya yang benar dia salah."
"ikuti saya, dia itu cuma mempermainkan kalian."

atau anda yang berkoar2 dengan suara lantang
"kita ini satu bangsa, harusnya menyatukan semua perbedaan kita, blablabla"

namun diwaktu lain anda menjilat air liur anda sendiri.

kau tau, apa yang kita butuhkan sekarang ini?
kita butuh sosok. tersrah itu jin atau manusia.
kita hanya butuh sosok, yang berani mengatakan tidak karena tidak berarti kebenaran.

sosok yang benar2 memberikan manfaat untuk semua orang.
dan melakukannya dengan keikhlasan.

Keluarlah kau yang memang mencintai negara ini sepenuh hati.
Keluarlah, mulai dari dirimu sendiri.

aku mohon keluarlah.

tanah yang aku pijak ini,
hanya sanggup bertahan tidak lama lagi...

Comments (0)